Waktu Lomba Karya Tulis & Kontes Logo Beleter

Minggu, 19 September 2010

Pontianak, Kota ke-4 Roadshow Pesta Blogger 2010


Setelah sebelumnya kegiatan Mini Pesta Blogger 2010 diselenggarakan di tiga kota besar di Indonesia yaitu Makassar, Padang, dan Manado, ternyata Pontianak menjadi kota keempat dilaksanakannya event ini. Di tahun 2010 kota yang merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Barat ini terpilih menjadi salah satu dari 10 kota tempat pelaksanaan kegiatan Mini Pesta Blogger 2010. Satu kebanggaan tersendiri bagi kami karena untuk pertama kalinya Pontianak dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan komunitas blogger nasional tahunan seperti Mini Pesta Blogger 2010. Jika tidak ada halangan, Insya Allah kegiatan ini akan diselenggarakan pada tanggal 25 September 2010 di Aula SMKN 3 dan Labkom SMKN 3 Pontianak.
Dua komunitas blogger yang ada di Kalimantan Barat yaitu Komunitas Blogger en Netter Pontianak (BELETER) dan Borneo Blogger Community (BBC) dipilih oleh pihak panitia penyelenggara Mini Pesta Blogger 2010 untuk menjadi mitra mereka selama berada disini. Kegiatan ini sedianya akan diselenggarakan sehari penuh yang akan dibagi menjadi 2 sesi yaitu Sesi Pertama – Blogshop dan Sesi Kedua – Kopi Darat Komunitas. Mengenai rinci kegiatan per sesi akan dijelaskan dibawah ini.

Sesi Pertama – Blogshop
Sesuai dengan kepanjangan dari Blogshop yaitu Blog Workshop, maka pada sesi ini sebanyak 40 orang peserta akan diberikan pelatihan (workshop) mengenai Pengenalan Blogging dan Social Media bagi Dunia Pendidikan. Karena temanya seputar pendidikan, maka kali ini kami akan memprioritaskan para peserta dari kalangan tenaga pendidik formal maupun informal seperti Guru Sekolah, Pengajar Panti Asuhan, Pengelola Rumah Baca, Pendamping Anak Jalanan, dan lain-lain. Diharapkan dengan adanya workshop ini akan terjadi transfer knowledge dari para peserta ke anak-anak didiknya.

Rencananya sesi ini akan dimulai sekitar jam 09.00 WIB s/d 15.00 WIB. Bagi para peserta yang akan mengikuti pelatihan ini tidak akan dikenakan biaya apapun alias GRATIS, dengan catatan harus memiliki latar belakang seorang pendidik atau pengajar (dapat langsung menghubungi contact person dibawah ini untuk proses pendaftaran via telepon).

Sesi Kedua – Kopi Darat Komunitas
Setelah kegiatan workshop selesai dilaksanakan, jadwal kegiatan berikutnya adalah Kopi Darat Komunitas Blogger Pontianak. Tidak seperti pada pelaksanaan kegiatan Blogshop sebelumnya yang jumlah pesertanya dibatasi hanya untuk 40 orang, pada sesi ini kami tidak akan membatasi jumlah peserta yang mau mendaftar selama kapasitas tempat penyelenggaraan kegiatan masih memadai. Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sejak awal bahwa sesi Kopi Darat Komunitas akan berlangsung dari jam 15.30 WIB s/d 21.00 WIB.
Di sesi ini ada dua agenda utama kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu:
  1. Seminar Kewirausahaan dengan tema Blog for Business ; Empat pembicara lokal yang telah sukses memanfaatkan media blog sebagai kunci keberhasilan usaha mereka akan saling berbagi cerita dan pengalaman disini. Keempat pembicara tersebut, antara lain: Mbak Louise (http://delicia-cake.blogspot.com), Mas Eddy (www.e-tiketpesawat.com), Ardhi Indie (www.ardhindie.com), dan Denia Ponti* (www.deniaponti.com). Seminar ini akan dijadwalkan dilaksanakan pada jam  15.30 WIB s/d 17.45 WIB.
  2. Kopi Darat Komunitas Blogger en Netter Pontianak ; Acara berikutnya dilanjutkan dengan Kopdar Beleter 2010 yang akan menjadi acara inti pada hari itu. Ada tiga komunitas blogger yang akan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, antara lain: Komunitas Beleter Pontianak, Borneo Blogger Community, dan Borneo Colours. Untuk komunitas yang terakhir disebutkan berasal dari wilayah Sabah, Malaysia dimana salah satu pengelola websitenya yaitu Mr. Daniel Doughty telah dipastikan dapat hadir untuk menjadi salah satu pembicara di acara tersebut. Acara kopi darat ini rencananya terjadwal pada jam 18.30-20.30 WIB.
Untuk sesi kedua ini, para peserta akan dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 10.000,- bagi mahasiswa dan pelajar (dengan menunjukkan KTM atau Kartu Pelajar Asli) dan Rp. 20.000,- bagi masyarakat umum. (info pemesanan tiket) Masing-masing peserta akan memperoleh snack, makan malam, dan doorprize yang akan diundi pada akhir acara.

Oh iya, masih ada satu acara lagi yang akan menjadi penutup rangkaian kegiatan Mini Pesta Blogger 2010 yaitu pembacaan pemenang Lomba Menulis Komunitas Beleter 2010 dengan tema Lingkungan Hidup dan Lomba Desain Logo Komunitas Beleter 2010. Dua lomba ini telah berlangsung sejak bulan Agustus 2010 dan akan berakhir pada tanggal 20 September 2010. Jika ada diantara teman-teman yang berminat untuk mengikuti lomba tersebut dapat membaca informasi lengkapnya disini. Buruan daftar sebelum terlambat, hadiah berupa uang telah menanti Anda.

Demikian informasi dari saya dan apabila masih ada yang mau ditanyakan baik itu seputar jalannya kegiatan ataupun pendaftaran kegiatan dapat langsung menghubungi : Sdr. Dwi Wahyudi (08565030366 / 0561-7565244) atau Sdr. Irhamna (085252140640). Terima Kasih
Baca selanjutnya »

Sabtu, 18 September 2010

Pengkonversian Hutan Sebagai Usaha Menyelamatkan Bumi

Penulis : Yoan Vivian

Seberapa nyata bahwa pemanasan global sungguh sedang terjadi saat ini ? Dengan fakta bahwa mencairnya es di kutub, hujan, banjir, kemarau berkepanjangan di seluruh belahan bumi, meningkatnya badai dan topan dari yang pernah terjadi sebelumnya, nyata terlihat bahwa pemanasan global memang sedang mengancam kelangsungan hidup manusia. Ada sekitar 7 milyar manusia di bumi, yang setiap harinya perlahan-lahan ‘merusak’ bumi dengan sisa gas beracun dari kendaraannya, sistem pendingin udara, penyemprot rambut dan lainnya. Lalu pertanyaannya, bisakah Bumi bertahan dengan kondisi yang seperti ini ? Jelas jawabannya tidak.
 
Pada zaman es ribuan tahun lalu, pemanasan global belum terjadi seperti sekarang ini. Namun beberapa tahun belakangan ini tindakan dan aktivitas manusia mengakselerasi pemanasan global di muka bumi dengan sangat cepat. Sebagai perbandingan, Bumi diibaratkan seperti sebuah bola, dan atmosfir yang menyelubungi bola itu hanya setipis kertas. Seberapa banyak polusi dan efek gas rumah kaca yang bisa diserap atmosfir ? tidak banyak. Kita, manusia tidak tau seberapa lama atmosfir itu akan bertahan, namun pastinya atmosfir itu semakin menipis dan kelangsungan hidup manusia sangat bergantung pada kondisi atmosfir tersebut. Lalu pertanyaannya, adakah yang bisa kita lakukan untuk sedikit membantu menyelamatkan Bumi ? Tentu saja ada.

Lembaga-lembaga nasional semacam WWF kini giat berkampanye untuk menyelamatkan lingkungan. Salah satu contoh wujud nyata yang dilakukan adalah dengan program pengkonversian hutan. Program ini dimaksudkan untuk mencegah pengkonversian hutan; khususnya hutan dengan nilai konservasi yang tinggi menjadi perkebunan, lahan industri, pemukiman perkotaan dan sebagainya. Kita semua tahu bahwa hutan merupakan ekosistem yang paling berharga dan beragam. Hutan menyediakan berbagai macam produk dan manfaat bagi manusia yang jarang bisa disubstitusikan dengan cara lain. Oleh karena pengkonversian hutan yang berdampak sangat besar bagi perubahan iklim di Bumi ini, maka lembaga-lembaga nasional semacam WWF ini menargetkan untuk menyelamatkan 100,000 ha kawasan HCA (High Conservasion Area) yang akan dikonversi menjadi lahan perkebunan pada tahun 2013. Faktor utama mengapa konversi hutan merupakan titik fokus bagi lembaga semacam WWF adalah karena konversi hutan berkontribusi besar terhadap iklim yang terjadi. Deforestasi merupakan sumber terbesar ketiga emisi gas rumah kaca yang bertanggung jawab atas sekitar seperlima dari seluruh emisi karbon global yang disebabkan oleh manusia. Beberapa pihak dalam kerangka kerja PBB pada Konvensi Perubahan Iklim juga telah mengusulkan untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi pada perundingan iklim berikutnya.

Seyogyanya, menjaga Bumi bukanlah merupakan kewajiban lembaga-lembaga terkait semata, namun adalah kewajiban dan kesadaran semua pihak. Semua orang semestinya berperan serta dalam usaha penyelamatan Bumi dari dampak destruktif yang ada. Jika kita belum memiliki kapasitas sebesar lembaga-lembaga terkait dalam usaha menyelamatkan Bumi, bisa dimulai dengan wujud nyata dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghemat penggunaan air, listrik, mendaur ulang sampah, dan sebagainya. Jika setiap orang di muka Bumi ini punya kesadaran untuk melestarikan lingkungannya, bukan tidak mungkin Kiamat hanya ada dalam Kitab Suci saja.

Sumber : WWF Indonesia, Forest Conversion Program, 2010
Baca selanjutnya »

Khuntien Bukan Lintasan Polutan

Penulis : Defry Permadi
Sotong pangkong, meriam karbit dan manisnya jeruk adalah anugerah yang merupakan Hasil sinergi masyarakat dan alam di Kalimantan Barat. garis nol derajat dengan 2 musim Memberikan keanekaragaman tersendiri bagi beribu makhluk hidup di kota khatulistiwa. Pertanyaan yang terbesit dalam benak kita, berapa lama ini dapat terus bertahan dan bisa di Nikmati…???
 
Pembukaan areal pertanian konvensional dengan membakar lahan, gundulnya hutan Sebagai paru-paru dunia sehingga satwa nomaden mencari rumah baru lagi, serta penggunaan Merkuri yang tak kunjung henti mengaliri Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia ini di paksa Menerima kedatangan limbah tak di undang. sungguh miris sekali. jangan sampai hal-hal buruk Ini di jadikan kalender alam dan mempercepat berakhirnya kehidupan di dunia. pentingnya rasa Syukur manusia selaku khafilah di dunia dapat di aplikasikan dengan menjaga, memelihara dan Memanfaatkan segala sumber daya dari ALLAH S.W.T dengan semaksimal mungkin, otomatis Kausalitas tersebut bersimbiosis mutualisme yang berkepanjangan sehingga bisa di nikmati anak Cucu dan bukan menjadi sejarah saja.

Pemberantasan Polutan atau bahan pencemaran merupakan target utama “budak- budak Pontianak” adapun 3 polutan yang coba di singkirkan itu :
  1. Polutan fisik, seperti sampah yang secara kasat mata mencemarkan, hendaknya di buang Tempat Pembuangan Akhir agak dapat di daur ulang.
  2. Polutan kimia, seperti gas karbondioksida, merkuri berlebihan dan membuang secara sembarangan limbah tersebut.
  3. Polutan sosial budaya, ini yang sangat penting karena sumber dari segala sumber polutan adalah manusia, sebab segala sesuatu yang merusak lingkungan di sebabkan perilaku menyimpang dan tidak sesuai dengan norma sosial dan hati nurani.

Secara terpadu mengenai aturan baku pengelolaan dan analisa terhadap dampak Lingkungan sebenarnya udah dengan terang di atur dalam Undang - Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan di awasi oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.kesadaran masyarakat masih perlu di tingkatkan terlebih Pemberian sanksi Yang berat terhadap pelanggaran, kelalaian atau kesengajaan demi tercapainya Keseimbangan alam.

Wujud paling mudah yang dapat di lakukan masyarakat dalam rangka memberantas Polutan antara lain:
a. Tidak membuang sampah sembarangan baik di pekarangan, selokan, atau sungai Kapuas.
b. Memilah sampah organik dan anorganik.
c. Jangan membakar sampah, hutan lahan gambut.
d. Mulai menanam pohon di pot, halaman rumah.
e. Limbah hasil produksi berupa senyawa kimia jangan di buang di sembarang tempat.
f. Tidak merokok dan tidak berlebihan menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak
g. Budaya dan tanamkan hal-hal tersebut di lingkungan sekitar, mulai dari keluarga hingga masyarakat.

Kepedulian serta tumbuhnya kreatifitas terhadap lingkungan dengan mudah tercapai bila Tanggung jawab telah tertanam dalam diri. Merasa memiliki dan mempunyai semakin Menambah kesadaran bahwa dunia memang wajib di lestarikan agar bisa melanjutkan Keberlangsungan kehidupan bagi seluruh makluk di bumi ini.lingkungan sehat dan bebas dari Bencana alam seperti banjir , susahnya air bersih, efek rumah kaca tidak akan terjadi bila semua Masyarakat Pontianak komitmen.

Semoga Pontianak bukan kota yang tiap hari berawan, namun Kota Khatulistiwa yang menawan. Kapuas bukan sungai tercemari, tapi Aliran air yang di sukai.
Baca selanjutnya »

Minggu, 12 September 2010

LOMBA DESAIN LOGO BELETER 2010 - Alex L. Setiawan


Keterangan Gambar Logo Beleter :

Logo Beleter ini saya buat bertepatan dengan 3 syawal 1431 H,  hari senin 13 September 2010 untuk dipersembahkan kepada Komunitas Blogger en Netter Pontianak, komunitas yang dilahirkan dari ide kreatif teman teman Blogger Pontianak yang peduli akan Kotanya dan segala permasalahan yang terjadi  baik isu Global Warming maupun seputar isu Internet Sehat bagi Netter Pontianak umumnya.
----------------------------------------------
"Logo Beleter dengan Back Ground Tugu Khatulistiwa yang menjulang di Angkasa yang saya bidik bertepatan dengan hari Kuliminasi Pontianak 23 Maret 2010 lalu, Fenomena Alam detik detik kulminasi ini ditandai dengan TIDAK ADANYA BANYANGAN saat benda yang ditancapkan tegak lurus, saat itu matahari berada tegak lurus diatas kepala kita hal ini hanya terjadi di Pontianak dan Negera Negara  seperti Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, Somalia, Equador, Peru, Columbia dan Brazil yang saya representasikan dengan Bola Dunia yang membayangi Tugu Khatulistiwa . sebagai ICON KEBANGGAAN kota Pontianak.

Huruf B dengan warna Hijau ... saya descripsikan sebagai TETAP Hijaunya "B"orneo,  harapan bagi Blogger en Netter Pontianak untuk tetap bisa melihat Pulau Borneo Hijau Sepanjang Masa dengan Garis Panah Khatulistiwa berwarna biru sebagai garis penegas kehadiran Komunitas Blogger en Netter Pontianak di Nusantara"
--------------------------------------------------

Logo ini saya jamin keasliannya dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

terima kasih
--
Alex L. Setiawan
 http://www.offlogging.blogspot.com
Baca selanjutnya »

LOMBA DESAIN LOGO BELETER 2010 - MUHAMMAD IRHAMNA


Deskripsi Logo Beleter
Beleter, adalah Blogger en Netter Pontianak.
Tulisan Beleter.com dan Komunitas Blogger en Netter Pontianak dibuat bergelombang, yang menggambarkan riak-riak air Sungai Kapuas serta Tulisan Beleter.com yang berwarna-warni mengartikan bahwa komunitas ini sangat beragam, sesuai namanya Blogger en Netter. Tidak hanya blogger tapi facebooker, twitter, plurk, foursquare dan lainnya bergabung dalam  komunitas ini.

Jika sekilas dilihat tanpa adanya tulisan Beleter.com dan Komunitas Blogger en Netter Pontianak maka logo akan menyerupai kaca pembesar. Kaca pembesar digunakan untuk memperjelas suatu objek,yang biasa dipakai dalam penelitian dan ciri khas detektif. dalam logo ini, melambangkan bahwa komunitas Beleter akan terus berkembang besar seiring meningkatnya jumlah anggota.

tanda panah yang menuju 2 lingkaran yang berarah panah, melambangkan bahwa komunitas ini berada di Kota Pontianak yang dilalui garis Khatulistiwa yang disimbolkan oleh Tugu Khatulistiwa.

Di dalam lingkaran terdapat burung Enggang Gading. fauna yang langka ini sedang beleter. Beleter sendiri artinya berbicara/berkata terus-menerus tanpa henti.
Warna-warna yang digunakan dalam enggang gading maupun lingkaran dan panah, menyimbolkan warna-warna multietnis pontianak yaitu Melayu, China dan Dayak.

Nah, itu deskripsi saya mengenai logo beleter yang saya buat. Semoga berkenan.

Muhammad Irhamna
http://artiirhamna.blogspot.com
Baca selanjutnya »